Tangerang. Intti.id – Penyebab kasus tertabraknya Ilyas Nurul Haq, Santri Pondok Pesantren Al Hasanah, Rawa Lini, Desa Kampung Melayu, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, oleh truk tanah, mulai terkuat. Kuat dugaan, salah penyebabnya adalah hilangnya kabel PJU sepanjang 4.000 meter lebih telah hilang.
Hilangnya kabel itu mengakibatkan matinya 107 tiang Penerangan Jalan Umum (PJU) padam hingga menyebakan jalan raya di kawasan itu gelap gulita. Alhasil, sopir truk pengangkut bahan material untuk proyek Pantai Indah Kapuk atau PIK 2, tidak melihat korban melintas.
Soal dugaan penyebab peristiwa tabrakan yang menewaskan santri Pondok Pesantren Al Hasanah terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar di Gedung DPRD Kabupaten Tangerang, Rabu (07/05/2025). RDP ini dihadiri oleh 3 Ketua Komisi yaitu Komisi I Mahfud Fudianto, Komisi II Saepudin dan Komisi IV Ustur Ubadi, serta sejumlah Anggota DPRD.
RDP juga dihadiri oleh rombongan Polri dari Polres Metro Tangerang Kota dan sejumlah perwakilan Aktivis yang menamakan diri Forum Mahasiswa Tangerang Utara serta Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air atau DBMSDA.
Yakub, anggota DPRD Fraksi Nasdem mengatakan, poin pembahasan rapat lintas sektor itu antara lain mengulas soal kondisi infrastruktur jalan raya yang dalam kondisi kurang baik serta minimnya lampu PJU diduga turut menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan maut yang merenggut nyawa Ilyas.
Dikonfirmasi soal hilangnya 4.000 meter lebih kabel yang menyebabkan 107 tiang lampu PJU padam, Yakub menyebut pihaknya mendesak agar pemerintah terkait khususnya Dishub agar mengevaluasi keamanan aset tersebut.Soal pertanggungjawaban kehilangan kabel ini, kata Yakub, pihaknya belum membahas ini secara lebih rinci.
Kepala Dishub, Achmad Taufik yang ditemui usai RDP membenarkan, bahwa kabel sepanjang 4.000 meter lebih yang memadamkan 107 tiang PJU itu telah hilang sehingga mengakibatkan kondisi jalan gelap gulita dan mengakibatkan terjadinya kecelakaan yang menewaskan Ilyas. Taufik mengaku, pihaknya baru menyadari bahwa kabel PJU sepanjang 4.000 meter itu hilang ketika terjadinya tragedi kecelakaan maut ini.
“Setelah dicek, ini (lampu PJU) mati kenapa. Owh ternyata gak ada kabelnya. (Ini diketahui) sejak adanya kejadian (kecelakaan) ini. Kalo untuk di wilayah itu (Kecamatan Teluk Naga) ya,” ungkap Taufik.
Atas adanya tragedi ini, Taufik berharap seluruh elemen, baik personel dari pemerintahan kecamatan, desa serta seluruh elemen masyarakat untuk melapor kepada Dishub bila mengetahui adanya PJU yang padam.(*)