Jakarta, Intti.id – Usai program diskon tarif listrik untuk masyarakat selesai, tagihan listrik kembali meroket. Rakyat merasakan kenaikan
tagihan listrik sangat fantastis antara 30-50 persen.
Meroketnya tagihan listrik ini dipertanyakan Anggota Komisi VI DPR RI P Mufti Aimah Nurul Anam saat rapat dengar pendapat (RDP) di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/5/2025). Mufti menilai, apa yang dilakukan PLN bkan melindungi rakyat tetapi lebih kepada merampok rakyat.
“Pak Darmawan, rakyat kita ini bingung hari ini, Pak. Setiap hari mereka deg-degan bahkan jantungan, mereka merasa listrik tiap hari naik, apalagi setelah program diskon. Setelah program diskon selesai, kemudian rakyat kita merasakan bahwa listrik naik dengan sangat fantastis 30-50 persen,” ujar Mufti kepada Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, yang hadir dalam RDP itu.
“Maka harapan kami, ini perlu penjelasan dari Bapak, karena saya ini kadang mikir, Pak. PLN ini sebenarnya perusahaan negara yang melindungi rakyat atau merampok duit dari rakyat,” imbuhnya.
Mufti mempertanyakan apakah tarif tersebut naik atau sebaliknya. Karena, bukan satu hingga dua pihak saja yang merasakan tingginya tagihan listrik.
Ia pun meminta pihak PLN tidak berbohong jika memang tarif listrik itu sejatinya naik. Apalagi ia merasa fenomena ini berbanding terbalik dengan penjelasan PLN yang menyatakan tarifnya normal.
Ia pun mengingatkan, dalam situasi ekonomi saat ini, kenaikan tarif sekitar Rp 5.000 hingga Rp 10.000 tetap sangat memberatkan masyarakat.
Bahkan, kata Mufti uang, Rp 1.000 pun sulit dicari untuk masyarakat berpendapatan rendah saat ini.
“Rakyat kami Rp 1.000 aja kadang enggak pegang, Pak. Mari sekali-kali gunakan akal sehat kita, hati nurani kita untuk memastikan setidaknya jujur, lah, sama rakyat ini. Kalau naik karena apa, atau karena kendala apa, yang penting perlu penjelasan kepada rakyat agar mereka tidak terus-terusan was-was atas hal ini,” tuturnya.
Sebelumnya, sejumlah masyarakat mengeluhkan lonjakan tagihan listrik pada bulan Maret 2025, atau usai program diskon listrik selesai pada Februari 2025. Diskon listrik tersebut diberikan kepada pelanggan daya terpasang di bawah 2.200 volt ampere (VA).
Vice President Komunikasi Korporat PLN Grahita Muhammad menjelaskan, bahwa kenaikan tagihan listrik bisa disebabkan oleh pola pemakaian yang meningkat.(*)
sumber: ntvnews.id