Jawa Barat, Intti.id – Memang gubernur satu ini fenomenal, 100 hari menjabat kerjanya keluyuran dan jarang ngantor.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi alias KDM mengaku jarang ke kantor lantaran keluyuran menemui warganya di daerah untuk mengamati. Sekaligus mengambil solusi mengatasi masalah riil di lapangan.
Konsep kerja Dedi Mulyadi memang berbeda dari umumnya kepala daerah di Indonesia.
Sejak awal, Dedi lebih memilih kerja lapangan menyentuh langsung berbagai kondisi riil masyarakat di wilayah Jawa Barat.
Baginya pekerjaan administrasi dapat didelegasikan kepada staf pegawai Pemprov Jabar menggunakan kemudahan kemajuan teknologi.
Baca Juga: KDM Berlakukan Jam Malam Bagi Pelajar, di Cianjur yang Melanggar Dikirim Ke Barak Militer
Respon Positif Dari Warga Jawa Barat
Dedi merealisasikan rencana kerja yang terbagi di 5 wilayah se-Jawa Barat.
Langkah progresif KDM mendapat mayoritas respon positif dari warganya.
Contohnya, masyarakat Depok yang berbatasan langsung dengan Jakarta. Kini mengaku merasa punya gubernur, dan menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat.
Namun tidak sedikit pihak yang mengkritisi strategi kerja Gubernur yang pernah menjadi anggota DPR RI tersebut.
Seperti kebijakan Dedi Mulyadi mengatasi kenakalan remaja atau siswa bermasalah.
Dengan mengirimnya ke markas TNI adalah satu di antara langkah KDM yang menjadi perhatian nasional.
Langkah KDM yang selalu tersorot kamera itu pun menuai reaksi beragam, hingga ada yang menjuluki Gubernur Konten.(ejp)
Sumber: Pikiran Rakyat