Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Pendidikan

SPMB Kusut, Warga Demo SMKN 2 Kabupaten Tangerang

Avatar photo
14
×

SPMB Kusut, Warga Demo SMKN 2 Kabupaten Tangerang

Sebarkan artikel ini
warga demo smkn 2 kabupaten tangerang
Warga Demo SMKN 2 Kabupaten Tangerang, Selasa (15/7/2025)/Foto: fajar

Tangerang, Intti.id – Puluhan warga menggelar aksi demonstrasi di depan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (15/7/2025).

Mereka unjuk rasa lantaran kecewa hasil seleksi sistem penerimaan murid baru (SPMB) di sekolah kejuruan yang berlokasi di Sepatan tersebut amburadul alias kusut.

Advertising
banner 425 x 400
Baca Artikel Scroll ke Bawah

Warga terdiri orang tua calon siswa itu juga protes karena sekolah tersebut tidak memberikan akses pendidikan secara adil. Tidak memprioritaskan warga yang tinggal di sekitar sekolah.

Di antaranya Sulastri warga Pisangan Jaya, anaknya gagal masuk SMKN 2 Kabupaten Tangerang, padahal rumahnya tidak jauh dari sekolah.

“Saya yang di depan rumah gak bisa masuk. Nilai tinggi. Kenapa yang nilai rendah bisa masuk. Ada apa dengan sekolah ini, maunya apa? Anaknya sudah niat belajar,” teriaknya protes.

Kuota Domisili 15 Persen

Sementara Ketua Panitia SPMB SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang, Memi Meilani Qodariah menjelaskan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi terkait SPMB melalui media sosial (Medsos).

“Namun tidak ada satupun aduan. Baik sebelum maupun sesudah pengumuman. Tidak ada yang mengadu terkait siswa titipan,” ujarnya.

Menurut dia, dalam penerimaan siswa baru untuk jenjang SMK Negeri kuota jalur domisili hanya 15 persen.

Baca juga: Jelang SPMB di Kabupaten Tangerang, Sekolah Dilarang Terima Siswa Titipan

Selain itu, faktor yang menentukan calon siswa bisa masuk di sekolah kejuruan negeri itu adalah nilai rapor semester satu hingga lima tertinggi dan potensi akademik.

Dia meminta kepada orang tua yang anaknya tidak masuk di SMK Negeri 2 Kabupaten Tangerang untuk tidak berkecil hati.

Karena pihak sekolah telah mengajukan ke sekolah swasta gratis yang telah berkerjasama dengan Provinsi Banten.

“Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Banten untuk mengakomodir siswa yang tidak diterima di sini, bisa masuk ke sekolah swasta gratis,” imbuhnya.(fajar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *