JAKARTA, INTTI.ID – Dana pendidikan yang diberikan pemerintah belum dapat dimaksilakan oleh sekolah-sekolah. Ini disebabkan ketidakmampuan sekolah dalam mengelola dana pendidikan yang diberikan pemeritah setiap tahunnya.
“Banyak sekolah-sekolah yang tidak mampu untuk digunakan. Sehingga, dia hanya pakai (untuk) beli kursi, padahal kursinya masih bagus, melabur atau ngecat. Ini karena sekolah nggak tahu bagaimana (cara) menghabiskan dana pendidikan,” kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam acara Sains dan Teknologi sebagai Fondasi Kedaulatan Fiskal dan Transformasi Nasional, Sabtu (9/8).
Sesuai amanat konstitusi, pada 2025 pemerintah mengalokasikan 20 persen dari belanja negara untuk anggaran pendidikan, demi mencapai Rp724,3 triliun.
Anggaran tersebut dialokasikan untuk berbagai hal, mulai dari memberikan bantuan langsung kepada siswa dan mahasiswa, gaji dan tunjangan kinerja guru dan dosen, hingga pembangunan sarana dan prasarana pendidikan serta penelitian.
Dana Abadi Pendidikan Tembus Rp175 Triliun
Dalam kesempatan itu Sri Mulyani juga memperkirakan di tahun 2026, dana abadi pendidikan akan mencapai Rp175 triliun. Menurutnya, dana tersebut dapat dicapai jika Indonesia berhasil menyisihkan Rp20 triliun dari sisa anggaran pendidikan. Untuk dimasukkan ke dalam dana pendidikan yang saat ini sebesar Rp154,11 triliun.
Dari total dana abadi Rp154,11 triliun itu, Rp126,12 triliun di antaranya adalah dana abadi pendidikan, Rp12,99 triliun dana abadi penelitian. Rp10 triliun dana abadi perguruan tinggi, dan Rp5 triliun dana abadi kebudayaan.
“Saya ingin melaporkan kepada Bapak dan Ibu sekalian. (Dana abadi pendidikan) Rp154,11 triliun. Kalau tahun ini ditambah dengan another Rp20 triliun, akan menjadi Rp175 triliun. Next year juga akan menambahkan lagi. Dana abadi pendidikan Rp126,12 triliun. Ini untuk pendidikan,” ujarnya.
Baca juga: Sri Mulyani Batalkan Diskon Tarif Listrik
Sri Mulyani menilai, dana abadi pendidikan telah mengalami peningkatan signifikan sejak dicanangkan pada 2009, di mana pada saat itu hanya senilai Rp1 triliun.
Selain untuk memaksimalkan anggaran pendidikan agar tak terbuang sia-sia, kini dana abadi pendidikan sudah dimanfaatkan oleh sekitar 670 ribu orang. Termasuk 3.363 mahasiswa Indonesia yang berhasil melanjutkan studi ke universitas terkemuka di dunia. Seperti Harvard, Berkeley, Oxford, dan masih banyak lainnya.
Perlu diketahui, sesuai amanat konstitusi, pada 2025 pemerintah mengalokasikan 20 persen dari belanja negara untuk anggaran pendidikan, demi mencapai Rp724,3 triliun.
Anggaran tersebut dialokasikan untuk berbagai hal, mulai dari memberikan bantuan langsung kepada siswa dan mahasiswa, gaji dan tunjangan kinerja guru dan dosen. Hingga pembangunan sarana dan prasarana pendidikan serta penelitian.(*)