Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Regional

Tangsel Lirik Lagi Lulut Nambo Bogor untuk Buang Sampah

Avatar photo
16
×

Tangsel Lirik Lagi Lulut Nambo Bogor untuk Buang Sampah

Sebarkan artikel ini
Tangsel Lirik Lagi Lulut Nambo Bogor untuk Buang Sampah
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie mengaku memiliki kerjasama pengolahan sampah dengan Pemprov Jabar, Kamis (21/8/2025).

TANGERANG, INTTI.ID — Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, melirik kembali peluang untuk membuang sampah ke kawasan Lulut Nambo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar).

Sebelumnya, Tangsel sudah bekerjasama dengan Pemprov Jabar untuk mengolah sampah menjadi Refuse-Derived Fuel (RDF) atau bahan bakar alternatif untuk industri semen.

Advertising
banner 425 x 400
Baca Artikel Scroll ke Bawah

Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie kepada wartawan Kamis (21/8/2025) mengungkapkan, kerjasama dengan Pemprov Jabar sudah terjalin sejak beberapa tahun lalu. Berdasarkan nota kesepahaman, sampah dari Tangsel dikirim ke Lulut Nambo Bogor untuk diolah bersama pihak ketiga menjadi RDF.

“Artinya kami sudah punya kesepakatan dengan Jabar untuk membuang sampah ke Lulud Nambo dan nanti diolah menjadi RDF untuk bahan bakar semen Cibinong,” ungkapnya.

Sehari 2.300 Ton Sampah

Menurut Benyamin, pengolahan RDF sangat mungkin dilakukan karena kapasitas Lulud Nambi bisa mencapai 2.300 ton sampah dalam sehari. Lokasinya juga dekat dengan pabrik semen, sehingga efisien dari sisi distribusi.

Soal waktu mulai pengiriman dan pengolahan, Benyamin mengatakan masih menunggu kesiapan dari Pemprov Jabar dan mitra pengelola Lulud Nambo.

BACA JUGA: Bupati Pandeglang Dikirimi Satu Truk Sampah Busuk

“Kami berharap kerjasama pengolahan sampah di Lulud Nambo bisa dilanjutkan dan kami akan intensif membahas bersama DLH Jabar,” jelasnya.

Benyamin berharap pengangkutan sampah dari Tangsel ke Lulud Nambo nantinya bisa lebih dari 500 ton sehari.

Keuntungan lain dari kerjasama ini, menurut Benyamin, akses menuju lokasi pengolahan sampah cukup strategis dan tidak mengganggu permukiman warga. Jaraknya juga hanya empat kilometer dari pintu tol.(Ald)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *