LEBAK, INTTI.ID – Sejak dibuka beberapa waktu lalu, sekoah rakyat (SR) jenjang sekolah dasar (SD) di Kabupaten Lebak, Banten, cuma memiliki 13 murid dari 25 kuota yang disediakan. Selebihnya, tidak ada anak yang berminat untuk bersekolah di sekolah berasrama tersebut.
Sepinya animo warga Lebak ke SR jenjang SD lantaran para orangtua tidak ingin meninggalkan anak-anaknya di asrama. Orangtua tidak mau anak-anaknya jauh dari rumah.
Alasan ini yang diungkapkan pejabat Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Lebak selaku penerima pendaftaran yang menyebabkan kuota SR SD belum terpenuhi.
BACA JUGA: Ledakan Hebat Terjadi di Pondok Cabe Ilir Pamulang, Delapan Rumah Rusak
Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Sosial Dinsos Kabupaten Lebak, Lela Gifty Cleria kepada wartawan melalui telepon selulernya, Jumat (12/9/2025) mengakui, sejak penjaringan dibuka, pendaftar SR untuk jenjang SD hingga kini hanya 13 orang.
Menurut Lela, kondisi itu karena banyak orang tua merasa khawatir jika anaknya tinggal jauh dari rumah karena sekolah berkonsep boarding school, atau murid menetap di asrama.
“Orang tua terlalu khawatir kalau anak-anaknya tinggal di asrama karena mereka masih terlalu kecil,” ungkap Lela.
Menurut para orang tua juga, lanjut Lela, anak usia SD belum bisa mandiri, termasuk untuk mengurus keperluan pribadi.
“Kemandirian anak ketika menetap di sekolah rakyat juga jadi pertimbangan para orang tua,” katanya.
BACA JUGA: 1 Rumah Ambruk 4 Rusak Berat Akibat Tanah Bergerak di Lebak
Selain tingkat SD, lanjut Lela, Pemkab Lebak juga membuka pendaftaran bagi calon siswa-siswa SR untuk tingkat SMP. Namun kuota SR SMP sebanyak 75 orang sudah terpenuhi.
Lela menyebut saat ini pihaknya tengah menunggu selesainya rehab fasilitas SR untuk SD dan SMP.
“BLK (Gedung Balai Latihan Kerja) yang akan dijadikan sekolah rakyat saat ini masih dalam tahap pengecekan,” tandasnya.(Ald)