LEBAK, INTTI.ID – PT Wijaya Karya (Wika) menyebut Jalan Desa Margamulya, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, Banten, sudah rusak sebelum ada proyek pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang (Serpan) Seksi II.
Kontraktor proyek Tol Serpan itu menyebut kerusakan jalan lingkungan warga Margamulya lebih disebabkan akibat tingginya mobilitas angkutan hasl panen kelapa sawit.
Pernyataan tersebut disampaikan Manajer Pemasaran Strategis PT Wika Serpan Seksi II, Muhammad Albagir kepada wartawan, Kamis (24/9/2025).
BACA JUGA: Puluhan Warga Lebak Blokade Tol Serang-Panimbang
Pernyataan Albagir menyusul aksi protes warga Desa Margamulya yang melakukan blokade Tol Serpan Seksi II untuk menuntut perbaikan jalan, Rabu (23/9/2025).
Albagir juga mengatakan, pihaknya tidak pernah menjanjikan akan memperbaiki jalan di Desa Margamulya yang disebut warga rusak akibat proyek Tol Serang–Panimbang Seksi II.
Albagir menegaskan jalan di desa itu sudah rusak sebelum proyek pembangunan Tol Serang-Panimbang Seksi II dimulai.
“Kerusakan terutama akibat mobilisasi hasil sawit. Kami hanya melakukan perbaikan sesuai status jalan,” ujarnya.
Ia menegaskan, perbaikan jalan secara total atau ditingkatkan statusnya seperti yang menjadi tuntutan warga, menjadi kewenangan pemerintah daerah.
BACA JUGA: Ribuan Anak di Kabupaten Tangerang Stunting
Begitu pula soal permintaan jembatan, Albagir mengatakan harus diajukan resmi melalui bupati untuk kemudian diusulkan ke Kementerian PUPR.
Menurut Albagir, Wika tetap berkomitmen menjaga aspek sosial dan lingkungan serta berkoordinasi dengan pemerintah agar aspirasi warga ditindaklanjuti sesuai aturan.
Sebelumnya, puluhan warga Desa Margamulya, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, memblokade Tol Serpan Seksi II dengan menggunakan bambu, batang pohon dan pelapah sawit.
Mereka menuding jalan desa yang menjadi akses vital bagi warga kondisinya rusak parah akibat adanya proyek Tol Serpan seksi II.(Ald)