Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Nasional

Prabowo Takut Ijazahnya di Ulik-Ulik

Avatar photo
27
×

Prabowo Takut Ijazahnya di Ulik-Ulik

Sebarkan artikel ini
Presiden Prabowo subianto saat memimpin Sidang Kabinet, Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (05/05/2025). (BPMI Setpres)

Jakarta, Intti.id – Presiden RI Prabowo Subianto mengaku takut ijazahnya diulik-ulik seperti ijazah mantan presiden Joko Widodo.

Kekhawatiran ini diutarakan Presiden RI ke 8 itu untuk menyindir sejumlah kalangan yang meragukan ijazah mantan Presiden Jokowi.

Advertising
banner 425 x 400
Baca Artikel Scroll ke Bawah

Presiden Prabowo Subianto mengaku heran ada pihak yang mempermasalahkan ijazah milik Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Padahal, kata dia, Jokowi telah berhasil memimpin Indonesia selama 10 tahun.

“Pak Jokowi berhasil 10 tahun, orang suka tidak suka, masalah ijazah dipersoalkan,” ujarnya dalam pembukaan sidang kabinet paripurna, Jakarta, Senin (5/05/2025).

Ia pun mengaku khawatir ada pihak yang juga akan mempermasalahkan ijazahnya.

“Nanti ijazah saya ditanya-tanya,” kata Prabowo dengan nada bercanda.

Lebih lanjut, ia juga membantah dirinya dikendalikan oleh Presiden ke-7 Joko Widodo.

“Saya dibilang, apa itu, presiden boneka, saya dikendalikan oleh Pak Jokowi, seolah-olah Pak Jokowi tiap malam telepon saya. Saya katakan itu tidak benar,” tegas Prabowo.

Prabowo menegaskan, pertemuan tersebut hanya sebatas melakukan konsultasi meminta saran dan pendapat dengan kepala negara terdahulu.

Ia menjelaskan konsultasi itu dilakukan karena dirinya menganggap Jokowi telah sukses memimpin Indonesia selama 10 tahun.

“Bahwa kita konsultasi, iya. Itu seorang pemimpin yang bijak. Konsultasi. Minta pendapat, minta saran. Beliau 10 tahun berkuasa,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan dirinya juga berkonsultasi dengan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Mantan Menteri Pertahanan ini pun berkelakar, bahkan dirinya ingin menghadap kepada Gus Dur hingga Bung Karno jika memungkinkan.

“Kalau bisa menghadap Gus Dur, kalau bisa. Menghadap Pak Harto menghadap Bung Karno kalau bisa. Loh minta pandangan minta saran,” canda dia.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *