SERANG, INTTI.ID – Sejumlah ruas jalan utama di Kota Serang, Banten banyak yang belum dilengkapi dengan fasilitas penyeberangan jalan atau zebra cross. Kondisi ini dikeluhkan warga karena dinilai beresiko menimbulkan kecelakaan bagi pejalan kaki.
Minimnya rambu atau fasilitas penyeberangan membuat warga pejalan kaki menyeberang jalan raya di sembarang tempat tanpa panduan yang jelas, terutama di kawasan padat kendaraan.
Dari pantuan langsung wartawan, beberapa ruas jalan yang kerap dikeluhkan pejalan kaki berada di Lampu Merah Warung Pojok, Halte depan Untirta Pakupatan, Lampu Merah Terminal Pakupatan, dan depan gerbang RS Sari Asih.
BACA JUGA: Polda Banten Kerahkan Ribuan Personel ke Jalan Raya
Seorang pejalan kaki di Lampu Merah Warung Pojok bernama Rudi mengaku khawatir saat menyeberang jalan. Sebab di ruas jalan tersebut tidak tersedia fasilitas zebra cross. Ia mengaku merasa tidak aman ketika menyeberang.
“Saya harus berlari kecil saat menyeberang, karena mobil motor pada ngebut,” ujar Rudi.
Senada disampaikan Dewi, seorang mahasiswi salah satu kampus di Kota Serang. Ia menilai Pemerintah Kota Serang kurang memperhatikan keselamatan pejalan kaki.
Buktinya, kata dia, kawasan kampus Untirta Pakupatan tidak memiliki sarana penyeberangan. Padahal kawasan itu menjadi pusat aktivitas pejalan kaki, terutama mahasiswa.
“Kalau ada zebra cross setidaknya pengendara lebih waspada dan pejalan kaki merasa aman,” kata Dewi.
BACA JUGA: Demo Tolak Truk Tambang, Warga Nilai Gubernur Banten Tidak Tegas
Sementara itu, Kasat Lantas Polresta Serang Kota, Kompol Tiwi Afrina mengakui penyediaan zebra cross di sejumlah ruas jalan di Ibu Kota Banten itu menjadi kebutuhan yang mendesak.
Ia juga tidak menampik minimnya fasilitas penyeberangan di sejumlah ruas jalan.
“Kami akan koordinasikan ke dinas perhubungan untuk memperbanyak sarana penyeberangan,” kata Tiwi seraya menyebut koordinasi lintas instansi penting agar pejalan kaki merasa lebih aman saat melintas di jalan Kota Serang.(Ald)
sumber: banpos.co















