Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Regional

Harus Lolos Asuh, Distan Banten Perketat Distribusi Hewan Kurban

Avatar photo
63
×

Harus Lolos Asuh, Distan Banten Perketat Distribusi Hewan Kurban

Sebarkan artikel ini
Harus Lolos Asuh, Distan Banten Perketat Distribusi Hewan Kurban
Ilustrasi - Petugas kesehatan hewan memeriksa kondisi kesehatan hewan kurban menjelang Idul Adha 2025.

Serang, Intti.id – Menjelang Hari Raya Idul Adha biasanya permintaan hewan kurban akan meningkat signifikan. Namun hewan kurban tidak bisa sembarangan masuk ke seluruh wilayah Banten, sebelum dinyatakan lolos Asuh.

Diketahui, selama ini Provinsi Banten mendapat pasokan hewan kurban dari sejumlah daerah di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat dan Lampung.

Advertising
banner 425 x 400
Baca Artikel Scroll ke Bawah

Karena itu, Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten, akan memperketat proses distribusi hewan kurban yang masuk ke daerahnya. Seluruh hewan kurban yang masuk ke Banten harus melalui pemeriksaan yang cukup ketat, terutama dokumen kesehatan hewan.

“Kami akan pastikan hewan kurban yang masuk ke Banten benar-benar sehat, bebas dari penyakit zonosis seperti antrak dan PMK (Penyakit Mulut dan Kuku),” kata Kepala Distan Provinsi Banten, Agus M Tauchid saat menggelar Rakor distribusi hewan kurban menjelang Idul Adha, Rabu (14/5/2025).

Dengan begitu, kata Agus M Tauchid, masyarakat muslim akan merasa tenang dan aman dalam membeli hewan kurban. Mereka mendapat jaminan hewan kurban telah memenuhi unsur yang disyariatkan dalam ajaran Islam.

“Aman secara syariat juga aman secara hukum negara. Tim kami bertugas mengawasi ketat dan mengontrol proses masuknya hewan kurban,” jelasnya.

Agus mengakui pintu masuk hewan kurban ke Provinsi Banten cukup banyak. Sehingga cukup terbuka kemungkinan adanya hewan kurban yang lolos dari pemeriksaan.

Untuk mengantisipasinya, menurut Agus, pihaknya terus melakukan pemetaan dan mitigasi sedini mungkin celah-celah masuknya hewan kurban yang belum terjamin kesehatannya.

“Kami punya banyak dokter spesialis dan paramedik hewan yang bertugas di lokasi-lokasi pendistribusian masuknya hewan kurban,” ujarnya.

Lebih lanjut Agus merinci ada sembilan dokter spesialis hewan yang didukung dengan 26 paramedik. Jika ditambah dengan kabupaten dan kota, jumlahnya mencapai sebanyak 500 orang.

“Belum termasuk yang dari swasta,” jelasnya.

Selain itu, Distan juga terus melakukan monitoring kesehatan hewan kurban di Lokasi penjualan di delapan Kabupaten/Kota. Monitoring direncanakan akan dilaksanakan mulai 21 Mei sampai 4 Juni 2025 dengan target kondisi lapak, kondisi kesehatan hewan, Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) serta sertifikat veteriner.

“Hewan kurban sebelum dipotong juga kami periksa, termasuk pasca pemotongan, untuk memastikan daging kurban yang diditribusikan memenuhi kriteria asuh (aman, sehat, utuh dan halal) serta layak dikonsumsi masyarakat,” jelasnya.

Agus menegaskan, jika saat pemeriksaan terdapat hewan yang menunjukkan gejala PMK, harus dilakukan pemotongan di lapak dengan pengawasan dokter hewan atau paramedik veteriner dengan tetap mengacu pada aspek kesejahteraan hewan, keselamatan petugas dan keamanan lingkungan.

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Kewan (Keswan) dan Kesehatan Veteriner (Kesmavet) Distan Banten, Ari Mardiana meminta penjual dan tempat pemotongan hewan kurban diberi pagar pembatas, sehingga hewan tidak berkeliaran dan tempat pemotongan selalu higienis sanitasi.

“Pengusaha hewan ternak dari luar Banten, agar mengurus rekomendasi pemasukan ternak ke Distan Banten,” jelasnya.

Ari juga menginagtkan pedagang tidak tergiur dengan membeli ternak yang harganya murah, karena dikhawatirkan hewan tidak sehat. Masyarakat juga diminta membeli hewan kurban dari lapak yang sudah diperiksa petugas kesehatan hewan.

“Masyarakat diminta tidak melakukan pemotongan hewan kurban secara individual, sebaiknya disalurkan melalui panitia agar pemotongan dapat memenuhi syariat islam, higienis sanitasi, kesejahteraan hewan dan mudah diawasi petugas,” pesannya.(ALD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *