TANGERANG, INTTI.ID – Legislator milenial Banten, Abraham Garuda Laksono mewujudkan gerakan hijau melalui aksi menanam pohon, bertempat di Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis, Tangerang, Banten, Jumat (28/11/2025).
Kegiatan ini diikuti kalangan milenial, mulai dari Generasi Z, Gen Alpha, mahasiswa UMN, anak-anak pengungsi Afghanistan, serta kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P).
Abraham Garuda Laksono tercatat sebagai Anggota DPRD Provinsi Banten termuda dengan usia 23 tahun saat dilantik hasil Pemilu Legislatif 2024 lalu melalui PDI P.
Karir politiknya telah menginspirasi kaum segenerasinya bahwa ranah politik dapat menjadi alat perjuangan untuk memulihkan keadaan yang dapat diandalkan dan berdaya.
Termasuk bagaimana peran kaum muda terhadap isu lingkungan, keadilan sosial, dan demokrasi partisipatoris yaitu mendorong pemberdayaan masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada lingkungan mereka.
“Solusi konkretnya kita harus memulai. Gerakan hijau ini merupakan upaya kolektif terhadap isu-isu lingkungan, seperti masalah ekologi, deforestasi, polusi, dan dampak perubahan iklim,” ujar Abraham.
Menurutnya, krisis ini bisa berasal dari sistem sosial yang tidak seimbang dengan alam atau ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan guncangan lingkungan.
Sebagai bagian dari generasi muda, Abraham menegaskan bahwa menanam pohon bukan sekadar kegiatan simbolis, melainkan tindakan cinta kepada bumi.
“Aksi menanam pohon hari ini adalah simbol komitmen kita kepada Ibu Pertiwi. Kita ingin menjadi penjaga alam, bukan pihak yang mengeksploitasi lingkungan,” ujarnya.
Hubungan Emosional dengan Alam
Dia mengingatkan bahwa kerusakan ekologis dari deforestasi hingga anomali iklim adalah akibat hilangnya hubungan emosional manusia dengan alam.
Oleh karena itu, Abraham mengajak menghidupkan kembali tradisi lama yaitu menanam satu pohon setiap kali seorang anak lahir. Sebagai simbol harapan dan amanah menjaga bumi.
Abraham mengaitkan gerakan sederhana ini dengan Marhaenisme. Bahwa alam adalah rumah kaum kecil, dan merawatnya adalah bagian dari melindungi kehidupan rakyat.
Dia menyebut politik hijau sebagai arah masa depan bangsa, membangun ekonomi hijau, memperkuat ruang hijau. Hingga menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Dalam refleksinya, Abraham juga menyinggung teladan Megawati Soekarnoputri yang sepanjang hidupnya konsisten menanam dan merawat pohon.
Sikap itu, menurutnya, adalah pengingat bahwa mencintai bumi tidak membutuhkan panggung besar, hanya ketulusan dan tangan yang mau bekerja.(jack)
