SERANG, INTTI.ID – Sejumlah daerah di Provinsi Banten tercatat sebagai titik rawan bencana setiap musim hujan tiba. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten mencatat ada tujuh daerah yang masuk rawan bencana, khususnya banjir.
“Karena itu kami minta warga di daerah rawan bencana untuk selalu waspada, terutama kemungkinan terjadinya banjir. Apalagi belakangan ini curah hujan mulai tinggi,” kata Kepala Pelaksana BPBD Banten Nana Suryana keada wartawan, Rabu (17/9/2025).
Dia mengatakan, berdasarkan data yang ada pada instansinya, hampir semua daerah di Provinsi Banten masuk katagori rawan bencana, dan berpotensi terjadi banjir bila terjadi hujan turun dengan intensitas tinggi.
BACA JUGA: Puluhan Kendaraan ASN Pemprov Banten Nunggak Pajak
Ancaman banjir, kata Nana, karena selain terjadi pendangkalan aliran sungai, juga karena drainase jalan atau perumahan yang kurang memadai, sehingga air mudah tergenang. Selain itu, ada faktor lain yang menjadi penyebab banjir.
Nana menjelaskan, daerah yang rentan terkena banjir di Kota Cilegon khususnya di Kecamatan Pulomerak, Citsngkil, Ciwandan, dan Kecamatan Grogol. Kemudian di Kota Serang di Kecamatan Kasemen, Cipocok, Serang, dan Kecamatan Walantaka.
Selanjutnya, kata dia, di Kabupaten Serang tepatnya di Kecamatan Kramatwatu, Bojonegara, Puloampel, Ciruas, Kragilan, Pontang, Tirtayasa, Tanara, Cikande, Kibin, Carenang, Binuangen, Pamarayan, Tunjungteja, Cikeusal, Anyer, dan Kecamatan Cinangka.
Kemudian, Kota Tangerang di Kecamatan Tangerang, Cipondoh, Batuceper, Ciledug, Jatiuwung, Benda, Karawaci, Cibodas, Periuk, Pinang, Karangtengah, Larangan, dan Kecamatan Neglasari. Kota Tangerang Selatan di Kecamatan Serpong, Ciputat, Ciputat Timur, dan Kecamatan Pondok Aren.
Selanjutnya di Kabupaten Pandeglang di Kecamatan Labuan, Pagelaran, Cikedal, Perdana, Patia, Sukaresmi, Panimbang, Pagelaran, Sumur, dan Kecamatan Carita.
“Sedangkan di Kabupaten Lebak di Kecamatan, Malingping, Banjarsari, Cimarga, Rangkasbitung, dan Kecamatan Cibadak,” tambahnya.
BACA JUGA: Pemkab Pandeglang Resmi Batalkan Kerjasama Sampah dengan Pemkot Tangsel
Nana mengatakan, pihaknya akan segera turun kelokasi banjir ketika menerima informasi. Tindakan itu harus dilakukan guna membantu masyarakat yang terkena dampak banjir sekaligus meminimalisir kerugian non materil akibat banjir.
“Kesiapan dari BPBD Banten tentu harus maksimal dari semua tahapan bencana, sepuluh bencana yang berpotensi terjadi selalu kami antisipasi dan kalaupun terjadi, kami pasti langsung ke lokasi,” ujarnya.
Meski demikian, pihaknya masih kekurangan sarana dan prasarana (Sarpras) penunjang penanganan bencana, termasuk untuk penangnann bencana banjir di semua wilayah Banten.
“Meskipun sarpras penunjang masih belum memadai tidak mesti menjadi hambatan. Kalau apa saja yang kurang, nanti akan kita sampaikan. Tetapi yang jelas, kita masih kekurangan sarpras kebencanaan,” ujarnya lagi.
Di tempat terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan BPBDPK Kabupaten Pandeglang, Rian Sutansyah mengatakan, selama terjadi cuaca buruk pihaknya terus melakukan pemantauan ke semua kawasan Pandeglang sebagai upaya mengantisipasi banjir.
Sedikitnya, kata dia, ada sebelas kecamatan yang rawan terjadi banjir dan longsor, yakni Kecamatan Patia, Sobang, Cisata, Panimbang, Sukaresmi, Munjul, Sindangresmi, Cikeusik, Labuan, Pagelaran, dan Kecamatan Picung.
“Bagi warga yang tinggal di lokasi itu kami harap selalu waspada karena musim hujan belum selesai. Kami sudah menyiagakan personel untuk berjaga dan melakukan pemantauan ke sejumlah titik rawan banjir,” imbuhnya.(Ald)