SERANG, INTTI.ID – Miris, begitu kira-kira yang bisa diungkapkan ketika mengetahui banyak warga lanjut usia (Lansia) di Kota Serang, Banten luput dari perhatian. Banyak dari mereka tidak mendapatkan kehidupan layak, bahkan telantar.
Meski fluktuatif, namun Lansia yang mengalami nasib kurang beruntung di Ibu Kota Banten tersebut, jumlahnya mencapai ribuan orang. Jumlah itu diketahui berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) terhadap persoalan sosial yang terjadi di Kota Serang.
BPS mencatat pada 2021 warga Lansia yang telantar di Kota Serang jumlahnya sebanyak 823 orang. Jumlahnya menurun menjadi 805 orang pada 2022. Pun pada 2023, jumlahnya kembali menurun menjadi 791 orang.
BACA JUGA: Samsat Serang Sweeping Kendaraan Penunggak Pajak
Namun pada 2024, warga Lansia yang telantar di Kota Serang jumlahnya kembali melonjak signifikan mencapai 201 persen, atau menjadi 2.388 orang.
Dari jumlah tersebut tercatat, Kecamatan Kasemen menjadi salah satu wilayah di Kota Serang dengan jumlah warga lansia terlantar paling tinggi yakni mencapai 477 orang.
Disusul Kecamatan Curug dengan jumlah warga Lansia yang telantar sebanyak 445 orang serta di Kecamatan Taktakan ada sebanyak 391 Lansia yang tidak mendapat kehidupan layak.
Wakil Walikota Serang, Nur Agis Aulia menyatakan komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh warga Kota Serang, termasuk Lansia.
“Kami akan prioritaskan melayani seluruh warga termasuk ketika ada yang telantar,” katanya kepada wartawan Selasa (11/11/2025).
Agis mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang melalui Dinas Sosial (Dinsos) telah menyiapkan rumah sanggah Khusus untuk warga Lansia yang telantar.
BACA JUGA: Tebing Runtuh, Rumah Warga Cilegon Rusak Tertimpa Batu
Rumah singgah, kata Agis, diharapkan bsia memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga Lansia yang terlantar.
“Minimal kami betul-betul komitmen ingin melayani masyarakat termasuk yang terlantar,” ucapnya.
Agis menambahkan, Pemkot Serang berencana mencanangkan program pelatihan keterampilan bagi warga Lansia, agar mereka dapat kembali produktif. Dengan demikian mereka dapat memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar.
“Sementara ini lebih kepada pendampingan kepada para Lansia. Mungkin nanti ditingkatan kepada pemberdayaan yang ramah untuk warga Lansia,” jelasnya.(Ald)
Sumber: banpos.co















