TANGERANG, INTTI.ID – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tangerang mengajak generasi “Z” atau Gen Z untuk lebih berperan aktif dalam pengawasan partisipatif pada Pemilu dan Pemilihan.
Ketua Bawaslu Kota Tangerang, Komarrulloh menyebut, bahwa peran Gen Z sangat strategis dalam pengawasan untuk Pemilu dan Pemilihan.
Mereka adalah kelompok demografi yang lahir antara tahun 1997 dan 2012. Juga disebut sebagai penduduk asli digital karena tumbuh besar di era internet dan media sosial.
“Generasi ini sangat melek teknologi, efisien, dan dapat melakukan banyak hal sekaligus (multitasking). Sehingga perannya sangat strategis,” ungkap Komarrulloh.
Oleh karena itu, kata dia, Bawaslu bersama dengan Pemerintah Kota Tangerang, melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar kegiatan Pendidikan Politik untuk Generasi Z dan Organisasi Kepemudaan (OKP), bertempat di Wisma Atlet Modernland, Rabu (22/10/2025).
“Tujuannya, untuk mendorong dan mengajak generasi Z ini bisa lebih berperan aktif dalam soal kepemiluan. Terutama pada konteks pengawasan partisipatif,” imbuhnya.

Menentukan Kualitas Demokrasi
Sementara Akademisi sekaligus Pengamat Politik, Adi Prayitno mengatakan pentingnya pendidikan politik untuk Gen Z agar dapat berpartisipasi secara aktif untuk menentukan kualitas demokrasi berjalan dengan baik.
“Anak muda dan Gen Z tentu harus menjadi lokomotif, mereka harus sadar baik buruknya Pemilu. Oleh karena itu, supaya anak muda itu tidak apatis, mereka harus yakin bahwa sekecil apapun yang mereka perbuat untuk perbaikan negara,” ujarnya, saat jadi pemateri kegiatan.
Menurutnya, peran serta generasi muda dalam pengawasan pesta demokrasi dapat memastikan lahirnya para pemimpin yang berkualitas.
“Untuk itu, partisipasi ke depan tidak hanya penilaian. Namun juga peran pengawasan,” katanya.
Itu semua, lanjutnya, untuk kepentingan Pemilu, pasti suatu waktu akan mendapatkan manfaatnya secara politik.
Misalnya, akan lahir pemimpin yang bagus, kemudian tokoh-tokoh yang memang mendengarkan apa yang diinginkan oleh rakyat.
“Banyak kok orang-orang hebat yang memang lahir dari anak muda. Mesti dipastikan bahwa yang dipilih itu adalah mereka-mereka yang memang memiliki kapasitas, dan mereka punya kompetensi. Bukan mereka yang punya isi tas,” tandasnya.(jack)












