SERANG, INTTI.ID – Para sindikat narkoba memanfaatkan jasa bus antarkota dan layanan pengiriman ekspedisi untuk menyelundupkan barang haramnya ke berbagai daerah di Provinsi Banten dan sekitarnya.
Modus ini terus diwaspadai Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Banten. Dalam upaya pencegahan penyelundupan Narkoba, BNNP Banten juga memperketat pengawasan jalur darat antarpulau.
Pengawasan terhadap moda bus antarkota dan layanan ekspedisi menyusul temuan tiga jaringan narkoba yang memanfaatkan pola pengiriman tanpa kontak langsung untuk menyelundupkan sabu, ganja, dan ekstasi ke wilayah Banten dan sekitarnya.
BACA JUGA: Gubernur Banten Didesak Tutup Tambang di Curugbitung Lebak
Kepala BNNP Banten Rohmad Nursahid dalam jumpa pers Selasa (25/11/2025) di Kota Serang, menjelaskan, pengetatan dilakukan setelah terungkapnya praktik pengiriman narkotika dari wilayah Sumatera ke Jawa melalui kombinasi transportasi bus dan paket ekspedisi.
“Tersangka berangkat dari Sumatera Utara naik bus, kemudian barang itu dikirim lewat ekspedisi. Ketika diambil, kami tangkap,” ujar Rohmad.
Menurut dia, jaringan tersebut sengaja memutus komunikasi antarpelaku untuk menghindari penelusuran.
“Bahkan ketika mereka duduk berdampingan di bus itu tidak saling kenal. Hebatnya jaringan narkoba begitu,” ungkapnya.
Ia menambahkan rekayasa identitas pengirim maupun penerima juga ditemukan dalam pengembangan kasus.
“Ternyata handphone ketika kami tracking namanya perempuan umurnya sudah 80 tahun. Ya itulah pengelabuan,” jelasnya.
BACA JUGA: Keren, Stasiun Ultimate Rangkasbitung Mulai Beroperasi
Tiga jaringan yang berhasil diungkap BNNP Banten berlangsung pada Oktober hingga Nopember 2025 dengan penyitaan total 4,3 kilogram sabu, 8,5 kilogram ganja, dan 93.475 butir ekstasi.
Seluruh barang bukti tersebut diperkirakan masuk ke wilayah Banten, Jakarta, dan sekitarnya. “Tujuannya dibawa ke Banten dan sekitarnya, dan Jakarta,” kata Rohmad.
BNNP Banten juga terus memperluas koordinasi lintas daerah untuk menelusuri sindikat pengendali. “Pengembangannya kami koordinasi dengan BNN RI dan yang kami curigai di Sumut, Sumbar, dan Aceh,” tambahnya.
Rohmad menegaskan, pihaknya akan menggencarkan operasi intelijen dan penindakan untuk mengantisipasi lonjakan peredaran narkotika menjelang libur akhir tahun.
Ia menambahkan pengawasan jalur darat menjadi fokus utama untuk memutus rantai suplai narkoba antarpulau.(Ald)
sumber: banpos.co









