Tangerang, Intti.id – Para petani di Kabupaten Tangerang, Banten nampaknya boleh bersuka ria. Mereka bisa tersenyum lebar lantaran Bulog membeli gabah hasil panen dengan harga lumayan tinggi, yakni sebesar Rp6.500 per kilogram (Kg).
Bulog Kantor Cabang Tangerang sampai Mei 2025 ini, setidaknya telah menyerap sebanyak 21.553 ton gabah atau setara dengan sebanyak 11.800 ton beras dari para petani di Kabupaten Tangerang.
Penyerapan gabah petani terbanyak berada di Kecamatan Mauk, Gunung Kaler, Mekar Baru dan kecamatan lainnya di Kabupaten Tangerang.
Kepala Kantor Bulog Cabang Tangerang, Omar Sharif kepada wartawan di Tigaraksa Kamis (8/5/2025) mengakui penyerapan gabah petani telah melampaui dari yang ditargetkan sebanyak 11 ribu ton.
Dia menyampaikan, Bulog terus berupaya mewujudkan swasembada pangan nasional dengan memaksimalkan penyerapan gabah petani dengan Pembelian Gabah Kering Panen (GKP) seharga Rp6.500/Kg.
Selain itu, Bulog juga melibatkan para pengusaha penggilingan padi, baik skala besar maupun kecil untuk dapat melakukan penyerapan beras dari petani secara langsung.
Bulog juga bersinergi dengan Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang hingga Babinsa dalam melakukan monitoring titik panen agar penyerapan gabah/beras lebih optimal di setiap kecamatan.
Penyerapan gabah/beras ini, lanjut Omar, berlangsung selama musim panen raya atau musim tanam (MT 1) dan akan terus dilakukan jika masih terdapat panen pada lokasi-lokasi tertentu.
“Kami juga mengapresiasi seluruh stakeholder yang sudah banyak membantu serta memastikan proses penyerapan gabah/beras dilakukan secara transparan dan efisien,” kata Omar.
Sementara Kepala DPKP Kabupaten Tangerang, Asep Jatnika Sutrisno menyambut baik keberhasilan Bulog yang mencapai target penyerapan gabah/beras langsung dari petani.
“Kami mendukung Bulog dalam menyerap gabah petani sesuai harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah, ini juga demi petani sejahtera, kini petani bisa tersenyum lebar,” ujarnya.
Asep menjelaskan, Kabupaten Tangerang memiliki 1.335 kelompok tani (Poktan) dan 411 unit rice milling unit (RMU) dan lahan pertanian seluas 36.202 hektar, serta Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) seluas 13.685 hektar di 9 kecamatan.
Pada 2025, lanjut Asep, pihaknya menargetkan penanaman padi di lahan seluas 65.026 hektar dengan indeks pertanaman 1,8 kali pertahun. Sedangkan pada 2024, rata-rata produktivitas padi mencapai 4,96 ton per hektar.
“Target panen dicanangkan mencapai 62.721 hektar, yang diharapkan dapat menghasilkan produksi sebesar 330.735 ton gabah kering giling,” jelas Asep.
Menurut Asep, angka tersebut cukup baik. Karenanya, Pemkab Tangerang berkomitmen meningkatkan produksi dengan penggunaan teknologi pertanian modern, benih unggul serta penguatan kelembagaan petani.
“Pemkab Tangerang mendukung upaya Bulog menyerap gabah di tingkat petani, ini sebagai upaya menjaga kestabilan harga agar tetap menguntungkan petani dan terjangkau bagi masyarakat,” tandas Asep.(ALD)