Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Kesehatan

Duh, Ribuan Warga Banten Diabetes

Avatar photo
24
×

Duh, Ribuan Warga Banten Diabetes

Sebarkan artikel ini
Duh, Ribuan Warga Banten Diabetes
Kepala Dinkes Provinsi Banten, Ati Pramudji HAstuti mengajak masyarakat memanfaatkan program cek kesehatan gratis.

SERANG, INTTI.ID — Penyakit diabetes rupanya tengah menggerogoti ribuan warga di Provinsi Banten. Kasusnya bahkan terus meningkat secara masif. Hasil cek kesehatan gratis (CKG) yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten sampai akhir Nopember 2025, tercatat 266 ribu warga menderita Diabetes Melitus (DM).

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti kepada wartawan baru-baru ini mengungkapkan, angka tersebut merupakan 17 persen dari total 3,8 juta penduduk yang telah mengikuti program CKG.

Advertising
banner 425 x 400
Baca Artikel Scroll ke Bawah

Menurut Ati, peningkatan kasus diabetes di Banten sudah terlihat sejak dua tahun terakhir. Pada 2023, tercatat 176.538 kasus.

Jumlahnya naik pada 2024 menjadi 225.026 suspect diabetes. Mirinya, 25 persen penderita berasal dari kelompok usia di bawah 15 tahun.

BACA JUGA: Bupati Tangerang Diminta Buka Pelayanan Adminduk di Rumah Sakit

“Angkanya terus menunjukkan lonjakan hingga 266 ribu orang yang terdeteksi melalui pemeriksaan kesehatan,” kata Ati.

Ati menjelaskan, diabetes tidak hanya menyerang kelompok usia lanjut. Penderita kategori usia muda—termasuk anak-anak dan remaja berusia 15–18 tahun—terus bertambah. Faktor genetik menjadi pemicu kuat pada kasus DM usia anak.

“Jika anak menderita diabetes sejak kecil, biasanya kedua orang tuanya juga merupakan penderita diabetes,” ujarnya.

Ati menegaskan pengobatan saja tidak cukup menekan laju peningkatan diabetes. Salah satu langkah pencegahan mendorong pemeriksaan kesehatan calon pengantin agar perkawinan antara dua individu pengidap diabetes dapat diminimalkan.

Menurut Ati, Kemenag dan Kemenkes telah berkolaborasi dalam mewajibkan cek kesehatan bagi pasangan calon pengantin. Ati menyebut mencegah perkawinan sesama penderita diabetes harus menjadi perhatian.

“Pemeriksaan calon pengantin menjadi titik penting pencegahan,” jeasnya seraya menambahkan calon pengantin diarahkan menjalani pemeriksaan di Puskesmas setelah memperoleh rekomendasi dari RT/RW.

BACA JUGA: Warga Bojonegoro-Puloampel Serang Tagih Janji Sekda Banten

Selain faktor keturunan, lanjut Ati, kasus diabetes pada orang dewasa umumnya dipicu pola hidup tidak sehat. Kurangnya aktivitas fisik menjadi persoalan utama yang menyebabkan risiko diabetes meningkat.

“Aktivitas fisik yang kurang semakin meningkat. Gaya hidup sehat dengan olahraga dan makanan bergizi poin terpenting mencegah diabetes,” kata Ati.

Ati mengajak masyarakat utuk menerapkan pola hidup sehat. Salah satunya dengan memanfaatkan cek kesehatan gratis hingga Desember 2025.

Sampai saat ini, sebanyak 3,8 juta warga telah mengikuti program tersebut, dan tahun ini ditargetkan mencapai 4,5 juta peserta.

“Program CKG masih berjalan sampai akhir Desember 2025. Targetnya 4,5 juta warga sudah mengikuti cek kesehatan,” jelas Ati.(Ald)

sumber: banpos.co

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *