CILEGON, INTTI.ID – Sarana infrastruktur jalan raya di Provinsi Banten terbilang masih minim. Selain sempit, banyaknya jalan raya yang rusak juga menambah panjang persoalan infrastruktur di provinsi ke 30 ini.
Kondisi ini diakui Gubernur Banten, Andra Soni saat mendampingi Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Cilegon, Selasa (18/11/2025).
Kepada AHY, Andra Soni pun.meminta pemerintah pusat untuk turut membantu pembangunan jalan di Provinsi Banten. Dia berharap intervensi pusat di Banten dalam bentuk pelebaran infrastruktur jalan untuk menunjang aktivitas industri.
BACA JUGA: Ratusan Warga Kota Serang Terjangkit HIV
Apalagi menurutnya, Banten memiliki 21 kawasan industri berkembang dan tumbuh, dan menjadi penopang produk domestik regional bruto (PDRB) Provinsi Banten.
“Kami agak sulit sekarang untuk tumbuh lagi karena PDRB kami sudah besar, karena jalan-jalan nasional pendukung kawasan industri perlu untuk diperluas, perlu diperkuat agar kami bisa tumbuh dan berkembang,” ujarnya.
Menurutnya, nilai tukar bruto di Provinsi Banten termasuk rendah karena investasi yang masuk besar, namun biaya produksi yang dikeluarkan juga lebih besar.
Untuk itu, perlu jalan lebar yang menunjang aktivitas pengiriman bahan-bahan hasil dan kebutuhan industri di Banten, serta menjadi solusi atas permasalahan ‘rebutan jalan’ antara kendaraan industri dengan sipil.
Di sisi lain, dengan adanya aktivasi jalur logistik kereta api barang dan kapal Ro Roi, ia berharap terus menyasar dan bisa menjadi pelabuhan import dan eksport barang-barang umum.
BACA JUGA: Jalanan Ibu Kota Banten Dinilai Membahayakan Pejalan Kaki
Andra Soni menuturkan, karena kawasan industri besar jumlah produsen yang ekspor juga besar. Rencananya bahkan Banten bisa mengekspor beras dan pangan lainnya melalui pelabuhan.
“Ini juga bisa dimaksimalkan. Mudah-mudahan 8 persen pertumbuhan ekonomi nasional akan tercapai dimulai dari Banten,” tandasnya.(Ald)
sumber: banpos.co















