LEBAK, INTTI.ID – Indonesia bersama Australia menggelar latihan bersama penanganan bencana alam gempa bumi dan tsunami di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Latihan gabungan mitigasi bencana tersebut akan berlangsung hingga 31 Oktober 2025.
Dalam latihan gabungan ini, Indonesia menurunkan pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Sedangkan Aussie mengirim pasukan Australian Defence Force (ADF). Kedua kekuatan tersebut bergabung dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak dan Banten.
Mitigasi bencana gabungan kedua negara yang berlangsung mulai 20 Oktober 2025 itu, digelar Komando Resor Militer (Korem) 064/Maulana Yusuf dan Komando Distrik Militer (Kodim) 0603/Lebak. Latihan tersebut mendapat sambutan positif dari Pemerintah Kabupaten Lebak melalui BPBD.
BACA JUGA: Rumah Warga Pamulang Tangsel Rusak Diterjang Longsor
Kabupaten Lebak menjadi salah satu daerah di Provinsi Banten yang memiliki potensi tinggi terhadap bencana alam, terutama gempa bumi. Letaknya yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia dan Selat Sunda menjadikan upaya mitigasi bencana sebagai fokus utama pemerintah daerah.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizki Pratama kepada wartawan Senin (27/10/2025) mengatakan, latihan gabungan bertajuk Bhakti Kanyini Ausindo 2025 ini, menjadi ajang peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam penanggulangan bencana.
“Kegiatan ini merupakan upaya melatih personel agar mampu berkoordinasi dalam operasi kemanusiaan dan penanggulangan bencana,” ujar Febby.
Dalam latihan tersebut, BPBD Lebak menerjunkan personel dari Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk bergabung dalam Field Training Exercise (FTX) sebagai pelaku simulasi tanggap darurat bencana gempa bumi dan tsunami.
BACA JUGA: Wapres Gibran ke Mauk Bagi-Bagi Kaos
“Personel BPBD yang ditugaskan tergabung dalam Tim FTX dan bertugas menjalankan simulasi penanganan darurat bencana alam,” jelas Febby.
Personel BPBD Lebak yang ikut dalam latihan, Mumu Mahpudin berharap kegiatan gabungan ini dapat meningkatkan kesiapsiagaan petugas dalam penanganan bencana yang terjadinya tidak bisa diprediksi.
“Latihan bersama ini bisa meningkatkan kemampuan petugas BPBD untuk mitigasi bencana sehingga siap bertugas saat bencana terjadi,” tandasnya.(Ald)















