Banten, Intti.id – Hitungan ganjil genap sekarang dianggap menjadi solusi untuk mengurai kepadatan seperti dalam antrian maupun volume kendaraan di jalan.
Bahkan bisa jadi, ada juga orang yang memiliki handphone dengan dua nomor ganjil genap yang sengaja untuk keperluan berbeda, khusus dan umum.
Tapi, tahukah anda, hitungan ganjil genap itu memiliki makna dan petanda tersendiri menurut mitos suara tokek.
Tokek adalah sejenis kadal dari genus gekko, suku gekkonidae. Tokek termasuk hewan rumahan lantaran sering dijumpai di dalam rumah.
Spesies arboreal berasal dari beberapa bagian Asia dan Kepulauan Pasifik itu juga hidup di pepohonan dan tebing.
Tokek merupakan hewan vokal, sehingga mampu membuat suara serak unik yang terdengar seperti “To-kek! To-kek!”.
Begitulah akhirnya hewan ini dinamakan tokek.
Suara tokek seringkali dikaitkan dengan hal-hal yang berbau mistis. Ada yang menyebutkan bahwa suara tokek yang terdengar merupakan pertanda adanya makhluk halus.
Misalnya, ketika terdengar suara tokek yang jaraknya dekat berarti makhluk halus sedang berada jauh.
Sedangkan, apabila suara tokek terdengar jauh, itu tandanya makhluk halus berada dekat dengan kita.
Mitos Suara Tokek
Banyak mitos di masyarakat kita yang berkaitan dengan bunyi tokek. Konon, bunyi tokek bisa petanda baik bagi pemilik rumah seperti akan mendapatkan rezeki, atau bisa juga sebaliknya.
Tergantung berapa jumlah hitungan bunyi tokek itu sendiri. Mitos itu menyakini setiap jumlah bunyi tokek memiliki arti, mulai dari keberuntungan hingga malapetaka.
Ada beberapa versi mitos kepercayaan, salah satunya primbon Jawa.
Menurut primbon Jawa, bunyi dari tokek berdasarkan hitungan ganjil genap untuk memaknai baik-buruknya suatu perkara.
Malah, semakin kencangnya bunyi tokek yang ada di dalam suatu rumah, maka rezeki sang pemilik rumah pun besar juga.
Berbunyi 1 kali: Sida Karya artinya sukses dalam pekerjaan.
Berbunyi 2 kali: Nemu Asih artinya saling mengasihi.
Berbunyi 3 kali: Suwung Kepanggih artinya menemui kesepian.
Berbunyi 4 kali: Menemuredut artinya saling mendapatkan kesusahan.
Berbunyi 5 kali: Sangging Suka artinya mendapatkan kebahagiaan.
Berbunyi 6 kali: Sengkala Gering artinya malapetaka.
Berbunyi 7 kali: Nemu Ayu artinya mendapatkan kebaikan.
Berbunyi 8 kali: Ala Gering artinya mendapatkan keburukan.
Berbunyi 9 kali: Sengsara Bara artinya sengsara yang tidak berkesudahan.
Berbunyi 10 kali; Wiryaguna artinya menjadi sangat berguna.
Berbunyi 11 kali: Kirang Sekaya artinya kekurangan harta.
Berbunyi 12 kali: Meweh Kepanggih artinya bertemu kesusahan.
Berbunyi 13 kali: Laba Bhukti artinya mendapatkan keuntungan.
Berbunyi 14 kali: Setata Uyut artinya selalu ribut.
Berbunyi 15 kali: Ala Dahat artinya buruk sekali.
Terlepas dari arti bunyi tokek di atas, bunyi tokek diartikan beragam tergantung wilayah masing-masing.
Namun demikian jika diamati secara biologis, bunyi tokek bisa jadi menandakan beragam tanda juga.
Salah satunya musim kawin tokek.(ejp)
Melansir dari berbagai sumber