Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Regional

Menteri UMKM Abdurrahman Dorong UMKM Jadi Pemasok Program MBG

Avatar photo
5
×

Menteri UMKM Abdurrahman Dorong UMKM Jadi Pemasok Program MBG

Sebarkan artikel ini
menteri umkm tinjau pemasok program mbg di kota tangerang
Menteri UMKM Maman Abdurahman didampingi Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie memotong wortel saat meninjau pemasok sayuran dapur MBG di Pamulang Barat, Selasa, (29/7/2025).(foto: RRI.co.id)

TANGERANG, INTTI.ID – Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Abdurrahman mengunjungi CV ST Jaya Mandiri, Pamulang Barat, Pamulang, Selasa (29/7/2025).

Kedatangan Abdurrahman untuk penguatan rantai pasok usaha UMKM pada klaster pangan perluasan keterlibatan UMKM dalan program makan bergizi gratis (MBG) di Provinsi Banten.

Advertising
banner 425 x 400
Baca Artikel Scroll ke Bawah

Dalam kunjungan tersebut Abdurrahman didampingi Wali Kota Benyamin Davnie, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dan lainnya.

Ketiganya mengunjungi UMKM menjadi suplier bahan baku makanan ke ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Tangsel, yakni CV ST Jaya Mandiri.

Abdurrahman mengatakan, MBG adalah program yang luar biasa tapi, program tersebut belum sempurna dan akan terus disempurnakan.

“Per hari ini ada 2.390 titik yang terelaisasi, kalau ada 1 isu dan problem saya pikir itu harus dipahami sebagau bagian dari human error dan jangan dianggkap semua program ini gagal,” jelasnya.

Saat berkunjung ke SPPG Lengkong Wetan Serpong, Menteri Abdurrahman juga menempelkan stiker SPPG Ramah UMKM.

Tujuannya untuk memotifasi dan mendorong semakin banyak UMKM yang terlibat dalam program tersebut dan semakain banyak masyarakat yang juga mendapatkan kemanfataannya.

“Dukungan dari kementerian untuk mendukung UMKM sehingga bisa terlibat aktif di SPPG adalah melakukan salah satunya pelatihan, bisnis matching. Dari dapur, lalu ada supllier didorong dan dipertemukan dan akan terjadi kontrak kerja. Ada penekanan satu hal tolong kualitas dijaga karena ini unuk anak-anak kita,” ungkapnya.

Mekanisme Kontrol

Menurutnya, di BGN juga terdapat mekanisme kontrol yang telah disiapkan, baik dari pemberian sanksi, memanggil dan lainnya.

Saat ini total ada 57 juta entitas usaha di Indonesia dan program MBG tersebut akan terbentuk diseluruh Indonesia.

Baca juga: Anggaran Minim, MBG Masuk Tahap Kritis

“Contoh di dapur ini keterlibatan supplier luar biasa banyaknya. Artinya dari UMKM kita mendorong keterlibatan 57 juta UMKM yang tersebar di Indonesia agar ikut terlibat. 1 SPPBG minimal melibatkan 15 suplier,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, program MBG adalah investasi terbesar untuk sumber daya manusia (SDM) masa depan Indonseia dan dikemas dalam bentuk ekosistem.

“Salah satunya ada SPPG, kedua adalah tempat pertemuan antara suplier dan membeli (BGN). Ada 3.500 penerima manfaat tiap hari. Sehingga ada 3.500 kebutuhan telur per hari, lele juga demikian,” ujarnya.

Dadan menambahkan, setiap SPPG mempekerjakan sekitar 50 orang dan diseluruh Indonesia telah terbentu 2.391 SPPG dan sudah menyerap 94.000 tenaga kerja yang bekerja di SPPG.

“Belum yqng bekerja di suplier karena, 1 SPPG membutuhkan 15 suplier, 1 suplier mempekerjakan 5-15 pekerja,” tambahnya.

“Di Kota Tangsel membutuhkan 169 SPPG dan bisa kita hitung kalau 1 SPPG butuh 3.500 telur per hari. Dan dana yang masuk ke 1 SPPG Rp10 miliar per tahun. Kalau 169 SPPG itu hampir Rp2 trilun uang BGN masuk ke Tangsel dan 85 persen untuk membeli bahan baku, sehingga dampak ekonomi akan muncul,” jelasnya.

Dadan mengaku, BGN sudah melayani 7,5 juta siswa diseluruh Indonesia. Bagi Indonesia ini baru 9 persen karena populasi penduduk Indonesia besar 285 juta dan yang diberi target 82 juta.

Terkait kualitas, komuditas yang disuplai oleh UMKM saat ini sudah sesuai standar BGN. Contoh ukuran pisang dan ikan lele yang dikirim ukurannya ada ketentuannya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *