LEBAK, INTTI.ID — Kota Bandung, Jawa Barat menjadi daerah yang dinilai berhasil dalam mengolah sampah. Tak heran Kota Kembang itu kerap menjadi tujuan daerah lain, termasuk Kabupaten Lebak, Banten untuk belajar mengolah sampah.
Pemkab Lebak, menjadikan Pemkot Bandung sebagai tujuan untuk studi banding untuk mengetahui tata cara pengolahan sampah berbasis teknologi.
Wakil Bupati Lebak, Amir Hamzah memimpin rombongan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) untuk melakukan studi banding pengelolaan sampah di Kota Bandung.
Amir Hamzah mengatakan, hasil studi banding sebagai upaya untuk menerapkan atau mengadopsi sistem pengelolaan sampah yang baik dari Pemkot Bandung di Kota Multatuli.
BACA JUGA: Kasusnya Menurun, Warga Tangsel Diminta Tetap Waspada DBD
Sampah- sampah yang dihasilkan di Kabupaten Lebak diharapkan nantinya bisa dimanfaatkan setelah belajar dari Kota Bandung yang dinilai memiliki pengelolaan sampah terbaik.
Dalam studi banding itu, Amir Hamzah melihat langsung proses pengelolaan dan pemanfaatan sampah menjadi barang yang bernilai ekonomis.
Amir menyampaikan Kota Bandung dipilih menjadi tempat untuk melakukan studi tiru karena telah memanfaatkan teknologi untuk mengolah sampah yang mampu mengubah sampah menjadi produk bernilai seperti kompos dan Refuse-Derived Fuel (RDF).
Kompos yang dihasilkan dari pengolahan sampah organik, merupakan pupuk alami yang dapat digunakan untuk pertanian dan perkebunan. Sedangkan RDF adalah bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari sampah non-organik.
“RDF bisa digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil, memberikan solusi ramah lingkungan sekaligus mengurangi ketergantungan pada sumber daya energi konvensional,” kata Amir kepada wartawan, Minggu (24/8/2025).
BACA JUGA: Ditanya Soal Mamin, Pejabat Sekretariat DPRD Kabupaten Tangerang Nyolot
Menurut Amir, pengolahan sampah di Kabupaten Lebak tidak hanya tentang kebersihan, tetapi juga tentang keberlanjutan lingkungan dan manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Karena itu, kata Amir, studi banding merupakan bentuk keseriusan Pemkab Lebak dalam menangani masalah sampah secara terintegrasi dengan memanfaatkan teknologi.
“Melalui inovasi dan kolaborasi serta memanfaatkan teknologi, kami optimis bisa menciptakan solusi yang lebih efisien dalam mengelola sampah guna menjaga kelestarian alam untuk generasi yang akan datang,” jelasnya.
Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapperida) Kabupaten Lebak, Yosep M Holis menyatakan, kelebihan pengelolaan sampah terpadu di Kota Bandung meliputi pengurangan volume sampah yang berakhir di TPA.
Sehingga memperpanjang usia TPA, menciptakan sumber daya baru seperti kompos dan bahan bakar alternatif (RDF) dari sampah, mengurangi polusi lingkungan, membuka peluang ekonomi baru melalui penciptaan lapangan kerja.
Selain itu, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilahan sampah, dan mempromosikan pendidikan lingkungan untuk kesadaran berkelanjutan jangka panjang.
“Kami harap bisa mengadopsi Pemkot Bandung dalam mengoptimalkan pengelolaan sampah di Lebak,” katanya.(Ald)