Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
KesehatanRegional

Ribuan Anak di Kabupaten Tangerang Stunting

Avatar photo
19
×

Ribuan Anak di Kabupaten Tangerang Stunting

Sebarkan artikel ini
Ribuan Anak di Kabupaten Tangerang Stunting
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi menyebut penanganan stunting melibatkan OPD terkait.

TANGERANG, INTTI.ID — Menjelang akhir 2025, sebanyak 15.139 anak di Kabupaten Tangerang, Banten, tercatat menderita stunting. Jumlah sebanyak itu merupakan akumulasi data sejak Januari hingga Juni 2025.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi mengakui masih banyaknya anak yang mengalami masalah pertumbuhan tubuh alias stunting. Data tersebut, kata Hendra, merupakan hasil dari pemeriksaan Tim Gerebek Posyandu.

Advertising
banner 425 x 400
Baca Artikel Scroll ke Bawah

“Kasus stunting tersebar di seluruh kecamatan Kabupaten Tangerang. Paling banyak di pantura (pantai utara),” ungkap Hendra Tarmizi, kepada wartawan, Senin (22/9/2025).

BACA JUGA: Puluhan Warga Lebak Blokade Tol Serang-Panimbang

Menurut Hendra, tingginya tingkat kemiskinan dan rendahnya pendidikan menjadi faktor utama masih banyaknya kasus stunting di kawasan pesisir utara Tangerang.

“Tingkat kemiskinannya tinggi dan pendidikan masyarakatnya juga rendah,” katanya.

Meski angkanya masih tinggi, Hendra menyebut kasus stunting di Kabupaten Tangerang mengalami penurunan. Per Juni 2025, prevalensi stunting berada di angka 7,3 persen, jauh di bawah target nasional sebesar 14 persen.

Keberhasilan ini, kata Hendra, tak lepas dari kolaborasi lintas sektor di lingkungan Pemkab Tangerang. Dinas Kesehatan menyalurkan pangan olahan untuk Keperluan medis khusus (PKMK) kepada balita terdampak.

BACA JUGA: Tak Sanggup Sendiri, Pemprov Banten Ajak Swasta Olah Sampah

Ia menegaskan penanganan stunting tidak hanya berkaitan dengan aspek medis, tetapi juga menyangkut infrastruktur penunjang lainnya yang memerlukan kerja sama antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Karena itu, kata Hendra, penanganan kasus stunting juga melibatkan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana untuk pemberian makanan tambahan.

“Serta Perkim (Dinas Perumahan dan Permukiman) menangani aspek jambanisasi dan rehabilitasi rumah tidak layak huni,” jelasnya.(Ald)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *