TANGERANG, INTTI.ID – Seluruh SD di wilayah Kabupaten Tangerang meminta penambahan kuota siswa. Pasalnya, pembatasan kuota yang ditetapkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah tidak sesuai dengan kebutuhan sekolah.
Permintaan penambahan kuota siswa tersebut karena jumlah pendaftar yang ada melebihi kuota yang ditetapkan. Hal ini seperti terjadi di wilayah Kecamatan Teluknaga.
Seluruh SDN di wilayah ini meminta penambahan kuota karena banyaknya yang mendaftar. Sedangkan kuota yang disediakan sangat terbatas.
Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Teluknaga Hadi Mulyadi mengatakan, saat ini seluruh SDN meminta penamabahan kuota.
Soalnya, dengan kuota yang ada tidak bisa memenuhi kebutuhan pendaftaran. Demikian juga dengan Rombongan belajar (Rombel) atau kelas yang telah disiapkan.
“Kalau proses memang tidak ada kendala, karena memang untuk SD tidak seperti SMP. Yang jadi kendala, kuota yang ada sangat membatasi jumlah pendaftar. Sehingga kita dilema harus seperti apa dengan kuota yang ada
saat ini,”ujarnya, seperti dikutip Tangerang Ekspres, Rabu (2/7/2025).
Sudah Berkoordinasi dengan Disdik
Hadi menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tangerang, akan tetapi memang belum ada jawaban pasti harus seperti apa.
Dia mengaku, pihaknya hanya bisa menunggu keputusan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang.
Baca juga: Pemkab Tangerang Bertahap Gratiskan Biaya Pendidikan SD dan SMP Swasta Umum
“Kebijakan ini memang bukan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang. Kebijakan kuota ini dari pusat. Saya sudah coba koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, belum ada jawaban pasti. Kami hanya bisa menunggu keputusan tersebut. Intinya, kita ingin ada penambahan kuota,”paparnya.
Sementara itu, Kepala SDN Kramat V Bara Indrawan menjelaskan, memang kuota yang ada sangat membatasi jumlah pendaftar.
Sehingga siswa yang didapat tidak sesuai dengan rombel yang ada. Maka itu, harus ada penambahan kuota agar pas dengan rombel yang telah siap.
“Misalnya, kuota saat ini ada 90 dan yang daftar lebih dari 90 calon siswa. Maka saat masuk dalam rombel, kita akan bingung mengaturnya. Kami juga mau minta penambahan kuota, harus seperti apa pengajuannya. Semoga ada titik terang,”ungkapnya.
Bara menuturkan, jumlah pendaftar yang ada saat ini sangat melebihi kuota yang ada. Menurutnya, jika ada penambahan kuota maka rombel bisa di atur sesuai dengan kebutuhan.
Jadi siswa yang daftar tidak terbuang banyak. Mungkin hanya satu atau dua orang jika melebihi rombel.
“Saya rasa kalau ada penamabahan kuota tidak akan membuat gemuk rombel yang ada. Kalau seperti saat ini, saya yakin saat masuk dalam rombel maka akan banyak siswa yang terbuang karena jumlah kuota terbatas,”tutupnya.(*)