Jakarta, Intii.id — Satu hari pasca ledakan amunisi afkir di Garut, beredar video diduga menggambarkan detik-detik sebelum amunisi meledak di Garut. Saat itu di dalam video, sejumlah pria melakukan pekerjaannya menghancurkan amunisi dengan menggunakan pahat dan martil.
Video yang beredar menunjukkan warga sipil menangani amunisi tanpa alat pelindung diri sebelum ledakan terjadi. Dugaan sementara, mereka mencari material bernilai ekonomis tanpa menyadari potensi bahaya amunisi aktif yang belum meledak.
Ledakan tersebut diduga disebabkan oleh degradasi kimia bahan peledak, pembusukan yang meningkatkan tekanan internal, kerusakan struktural akibat korosi, dan pengaruh suhu serta kelembaban yang mempercepat reaksi kimia.
Anggota Komisi I DPR RI, Amelia Anggraini, mendesak agar TNI melakukan pemusnahan amunisi yang sudah tidak layak di lokasi yang aman dan jauh dari pemukiman warga. Untuk menghindari insiden seperti yang terjadi di Garut, Jawa Barat, yang menelan belasan korban jiwa.
Menurut Amelia, TNI dan seluruh pihak terkait harus lebih memperhatikan dan bertanggung jawab atas keberadaan gudang amunisi. Terutama yang berdekatan dengan pemukiman. Ia juga mengimbau agar TNI tidak memberikan akses kepada warga untuk mengambil sisa material amunisi yang bisa membahayakan.
Sebagai anggota legislatif yang membidangi pertahanan dan militer. Amelia mendesak Kementerian Pertahanan dan Pimpinan TNI untuk segera merelokasi dan merancang ulang penempatan gudang amunisi. Dengan memperhitungkan perubahan demografi dan tata ruang.
Ia juga mengingatkan bahwa TNI perlu memperbaharui standar keamanan dalam proses disposal amunisi dan memastikan tidak ada lagi celah yang memungkinkan interaksi warga dengan bahan berbahaya. Baik secara langsung maupun melalui aktivitas informal.(*)