Tangerang, Intti. id – Kendati baru dilanda bencana banjir, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menghentikan status siaga bencana Hidrometeorologi yang diberlakukan mulai 11 Desember 2024 lalu.
Itu dilakukan setelah adanya koordinasi bersama antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas PUPR dan BMKG yang menyatakan cuaca dan iklim dasarian II Provinsi Banten tidak lagi akan terjadi hujan dengan intensitas tinggi di Kota Tangerang.
Demikian kata Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Mahdiar, Rabu (14/4/2025).
Sehingga, lanjutnya, status siaga bencana Hidrometeorologi tidak diperpanjang. “Semuanya menunjukkan tren cuaca relatif stabil dan rendahnya potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan angin kencang dalam beberapa pekan terakhir ini,” jelasnya.
Kendati begitu, tambahnya, ia berharap kepada masyarakat untuk tetap waspada, mengingat perubahan cuaca masih saja bisa terjadi sewaktu-waktu.
Pemkot Tangerang pun, tambahnya, juga melakukan berbagai langkah antisipasi, seperti pembersihan saluran air, penyiapan posko siaga, hingga penguatan koordinasi lintas OPD dan masyarakat.
kerjasama itu, sambungnya, bertujuan untuk meminimalisir bencana dan layanan bantuan kepada masyarakat agar bisa diberikan secara cepat bila terjadi kondisi darurat.
“Walaupun status siaga tidak diperpanjang, kami tetap standby. Kami juga terus memantau kondisi cuaca melalui koordinasi rutin dengan BMKG,” paparnya.
Seperti diketahui, Selasa (13/5/2025) malam, sejumlah wilayah di Kota Tangerang terendam banjir karena hujan lebat di wilayah tersebut dan sekitarnya.
Ketinggian air mencapai sekitar 100 cm, sehingga warga panik berupaya menyelamatkan barang-barang berharganya ke lokasi yang lebih tinggi. (AL)