Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Regional

Status Siaga Bencana Hidrometeorologi di Kota Tangerang Dihentikan, Meski Banjir Masih Mengancam

Avatar photo
79
×

Status Siaga Bencana Hidrometeorologi di Kota Tangerang Dihentikan, Meski Banjir Masih Mengancam

Sebarkan artikel ini
Petugas BPBD Kota Tangerang turun ke lokasi banjir di wilayahnya. (ist)

Tangerang, Intti. id – Kendati baru dilanda bencana banjir, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menghentikan status siaga bencana Hidrometeorologi yang  diberlakukan  mulai 11 Desember 2024 lalu.

Itu dilakukan setelah adanya koordinasi bersama antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas PUPR dan BMKG  yang menyatakan cuaca dan iklim dasarian II Provinsi Banten  tidak lagi akan  terjadi hujan dengan intensitas tinggi di Kota Tangerang.

Advertising
banner 425 x 400
Baca Artikel Scroll ke Bawah

Demikian kata Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Mahdiar, Rabu (14/4/2025).

Sehingga, lanjutnya,  status siaga bencana Hidrometeorologi tidak diperpanjang. “Semuanya menunjukkan tren cuaca relatif stabil dan rendahnya potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan angin kencang dalam beberapa pekan terakhir ini,” jelasnya.

Kendati begitu, tambahnya, ia berharap kepada masyarakat untuk tetap waspada, mengingat perubahan cuaca masih saja bisa terjadi sewaktu-waktu.

Pemkot Tangerang pun, tambahnya, juga melakukan berbagai langkah antisipasi, seperti pembersihan saluran air, penyiapan posko siaga, hingga penguatan koordinasi lintas OPD dan masyarakat.

kerjasama itu,  sambungnya, bertujuan untuk meminimalisir bencana dan layanan bantuan kepada masyarakat agar bisa diberikan secara cepat bila terjadi kondisi darurat.

“Walaupun status siaga tidak diperpanjang, kami tetap standby. Kami juga terus memantau kondisi cuaca melalui koordinasi rutin dengan BMKG,” paparnya. 

Seperti diketahui, Selasa (13/5/2025) malam, sejumlah wilayah di Kota Tangerang terendam banjir karena hujan lebat di wilayah tersebut dan sekitarnya. 

Ketinggian air mencapai sekitar 100 cm, sehingga warga panik berupaya menyelamatkan barang-barang berharganya ke lokasi yang lebih tinggi. (AL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *