TANGERANG, INTTI.ID – Kondisi yang tidak menentu membuat Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Banten juga ikut-ikutan seret. Alhasil, Pemprov Banten terpaksa harus merubah capaian target tahun 2025, yang awalnya Rp 7 triliun menjadi hanya Rp 6 triliun.
Perubahan capaian target itu dilakukan dalam rapat bersama seluruh kepala OPD di Pendopo Gubernur Banten, Senin (28/7/2025). Rapat ini dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Banten, Achmad Dimyati Natakusumah.
Lelaki yang akrab disapa Endeh ini mengakui, kondisi saat ini dalam kondisi sulit. Melihat kondisi yang ada dia pesimis PAD Provinsi Banten akan tercapai.
Maka dari itu, Pemprov Banten harus melakukan penyesuaian target APBD 2025 yang semula sekitar Rp11 triliun, menjadi Rp10 triliun.
“Saya pesimis akan tercapau maka targetnya diperbaiki target,” katanya kepada wartawab.
Ia menyebutkan, hingga Juli 2025 Pemprov Banten baru berhasil meraup PAD sebesar Rp3,5 triliun, atau Rp500 miliar setiap bulannya. Dengan sisa 5 bulan terakhir, maka pendapatan baru akan mencapai Rp6 triliun.
Baca juga: Menteri Koperasi Berharap Koperasi di Tangsel Jadi Percontohan Nasional
“Berarti kalau target Rp7 triliun, sampai sekarang baru dapat Rp3,5 triliun. Itu artinya per bulan kita hanya dapat Rp500 miliar. Kalau sekarang sisa 5 bulan, berarti kali 5 cuma Rp2,5 triliun. Dua setengah tambah tiga setengah itu baru Rp 6 triliun. Berarti kurang Rp 1 triliun,” ujarnya.(*)